Masih Banyak Berita Hoax di Media Sosial, Jangan Asal Share

Masih banyak berita palsu atau berita bohong (hoax) di media sosial. Tumbuh berkembangnya peran teknologi informasi media sosial di era sekarang ini telah membawa perubahan besar masyarakat memperlakukan media massa sebagai penyedia informasi.

Staf Ahli menteri informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa, Gun-gun Siswadi, mengatakan untuk mampu bersaing dengan media sosial, media mainstreem seperti koran dan televisi harus mampu meningkatkan konten berita, agar tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

"Saya percaya, informasi yang di media sosial itu bersifat selewat saja, kalau media massa, seperti koran dan televisi bisa lebih lama kita membacanya. Oleh karena itu budaya membaca ini harus ditingkatkan di kalangan masyarakat," ujar Gun-gun disela kegiatan seminar Internasional : Media at a Crossroads International Conference di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa (6/12/2016).

Media sosial itu, lanjut Gun-gun terkadang menyebarkan informasi yang kurang bermanfaat bagi masyarakat, dan tidak jarang bersifat hoax (palsu), sedangkan di media massa mainstreem (tv dan koran) hal tersebut tidak mungkin terjadi, dikarenakan adanya peran bagian redaksi, kode etik jurnalistik, dan sebagainya yang menyaring berita tersebut.

"Sekarang kita perlu kembalikan pada masyarakat, jadi masyarakat itu perlu diberikan pemahaman, pengertian bahwa setiap informasi itu, harus tabayyun, harus dicerna dan dianalisis dulu, baik atau tidaknya sebelum dikonsumsi oleh masyarakat," tambahnya. (Tribun Jabar).*